Kamis, April 17, 2014

Kamera (Love Story)



Ini adalah cerita yang selanjutnya love story juga, yaaa bisa dibilang love story, admin px memposting cerita-cerita mereka, karena bingung mau posting apaan haha *naonsih :v

KAMERA

Dipagi yang cerah, di sebuah kelas yang diisi oleh 20 siswa, itu lah hari pertama ku di kls 10.
Aku bertemu dengan seorang lelaki yang penampilannya sangat menarik dan tidak norak. Yang pastinya itu lah style laki-laki yg aku ingin kan. Biasanya aku menyukai orang itu tak lebih dari idola, ya mungkin dia lah idola ku.

Hari pertama masuk kelas 10 adalah pelajaran olah raga dan pada saat itu aku melihat dia yang sedang latihan bermain bola bersama teman-teman. Dan itulah hal yang aku suka juga, laki-laki yang pintar bermain  sepak bola setidaknya suka dengan sepak bola seperti ku. Saat itu aku mulai memperhatikannya.

Aku tau dia juga ikut ekstakulikuler sepak bola di sekolah yang jadwalnya hari minggu. Dan pada hari minggu sengaja aku berolah raga di sekolah dan aku tidak lupa selalu membawa barang kesayanganku yaitu kamera ku dan aku pun berolah raga ke sekolah memakai sepeda.  Sudah setengah jam bermain sepeda di sekolah dan tiba tiba dia datang ke lapangan dengan beberapa temannya, dia pun melihat ke arah ku dan bertanya

'hai tasya! sendiri aja?'
oh iya namaku tasya juliana dan dia bernama gio arfedro.
aku pun sontak menjawab
'gi gio! hai! iya sendiri, kamu mau main bola ya?'
'mau maen basket, iya lah main bola. mending kamu minggir deh liat kamu di tengah lapang gini hahaha'
'o o iya aku kesana ya'

akupun langsung meminggirkan sepeda ku dan aku duduk di tepian lapangan, dan aku langsung mengambil kamera ku 'cekrik cekrik' akupun mengambil gambarnya, setelah bermain beberapa waktu tiba tiba gio datang kepada ku sambil membawa tempat minum nya.

"haduhh cape, kamu suka photo photo ya?"
"hm? iya.. kok tau?"
"yaiya lah dari tadi kamu photo photoin lapang"
"eh bukan potoin lapang kali"
"ya terus? cie potoin aku ya"
"haha iya tau aja"
"hah? baneran?" diapun mulai curiga,
"haha apasih kamu, aku potoin bola kali" aku pun mencari alasan lain,
"hahaha kirain, aku main lagi ya!" sambil berlari ke lapangan,
"oke" aku pun melanjutkan melihat lihat hasil poto tadi dan 'BUG!'
"aaaaa! kamera ku" kamera ku jatuh karena tendangan bola oleh Gio, semua orang yang ada di lapang pun datang kepada ku,
"kenapa kamera mu?" tanya gio kaget,
"jatoh trus ga bisa nyala" aku pun menjawab dengan panik dan langsung membawa kamera ku ke tempat reparasi kamera dengan melajukan sepeda ku dengan cepat, hanya butuh beberapa menit aku pun sampai di tempat,
"mas ini kamera ku tadi jatuh, trus ga bisa nyala" jelas ku kepada tukang reparasi,
"ohh ini nya mba lepas, harus diganti, disini ga ada aksesorisnya kalo mau tunggu paling lusa bisa diambil" jelas tukang reparasi, akupun langsung pulang setelah mengurusi semuanya itu.

Malam harinya, ponsel ku berdering dan ternyata ada e-mail yang berisi,

"Malam Tasya, bagaimana kamera mu?" ternyata e-mail itu dari Gio, aku pun sangat senang membaca seakan kamera ku baik-baik saja, langsung ku balas
"Malam juga, ya sepertinya tak apa, semoga saja tak apa karena kameraku sudah ada di tempat ahlinya" aku pun menunggu balasanya dan tak kunjung ada jawaban, aku pun memutuskan belajar.

Keesokan harinya, dia pun datang dengan cerianya dan tak lama dia melihat ke arah ku dan bertanya,

"maaf waktu malem, aku keburu tidur, sekarang mana kameranya? kok ga dibawa?", aku pun menjawab dengan gugup
"o oh gapapa gi, masih ada di toko reparasi kamera", dia pun sempat terdiam seperti orang yang sedang berfikir,
"ohh gitu, nanti pulang kita ambil ya?", mendengar ajakan tadi aku pun terdiam dan tidak menyangka,
"hah? apa? ga usah, kata nya juga selesainya besok. biar aku aja yang ngambil", dia pun tetap memaksa untuk mengantar aku mengambil, mungkin dia merasa bersalah karena dia yang telah menjatuhkan kamera ku.

Tiba lah waktu untuk pulang sekolah, aku pun tak sengaja berjalan di belakang Gio dan tiba-tiba ada seorang kakak kelas yang menghampi,

"hai Gio! besok pulang sekolah jam 4 liat aku main ya di Gor basket center" dia lah perempuan bernama Bena, mungkin kak Bena adalah kekasihnya karena aku melihat di lengan kanannya terdapat gelang yang bertuliskan Gio, aku pun mendahului langkah Gio, tiba tiba aku mendengar Gio berbicara,
 "maaf aku ga bisa", Gio pun mengejar aku dan bertanya,
"mau pulang bareng?",
"engga, makasih", aku pun langsung meninggalkan tempat.

Aku rasa hari ini hatiku rapuh, karena melihat perempuan tadi bisa sedekat itu dengan Gio.
Ya sudah lah, mungkin ini lah resiko menjadi secret admirer, ini lah kepahitan seorang fans yang melihat idolanya dimiliki oleh orang yang dia cintai.

Keesokan harinya, aku pun sengaja tak menunggu kedatangan Gio, karena itu semua hanya akan membuat aku teringat kejadian kemarin.
Tapi buktinya gagal, saat Gio datang aku tetap memperhatikan kepadanya dan dia tersenyum kepada aku.

Aku merasa menjadi ratu yang melihat matahari tersenyum hanya kepadaku.
"Heh napa gitu banget mukanya? haha" goda Gio padaku,
"Dih" akupun hanya merinding melihatnya, dia pun duduk di samping ku, kebetulan teman sebangku ku belum datang.
"kenapa sih? liat liat laptop aja. itu lagi dimana? keren banget view nya" tanya dia,
"ini di pantai losari", semakin lama dia terus bertanya dan bertanya, aku pun hanya tersenyum senyum dan merasa bahagia walau pun itu obrolan kosong.

Tak lama teman sebangku ku datang dan segera mengusir Gio. Gio pun beranjak dari tempat itu. Dia hanya berkata,
"pulang sekolah bareng, aku tunggu di parkiran" akupun tak sempat menjawab dia pun langsung duduk di tempatnya.

Waktunya pulang sekolah, Gio pun langsung pergi meninggalkan aku yang masih dikelas, aku pun piket terlebih dahulu karena sudah jadwal ku.
Tiba-tiba ada seseorang yang datang ke kelas ku.

"hey ada Gio ga?" ternyata dia adalah Bena, kekasih Gio. Ya kekasih.
"Gio udah pulang kak" teman ku menjawab,
"Ada di parkiran kak!" aku pun memberi tahu kak Bena, karena aku tidak mau mengganggu hubungan mereka.

Tak lama kak Bena langsung pergi dan berlari mungkin ke tempat Gio.

"heh kok lo tau si Gio masih di parkiran sya?" tanya teman ku kepada ku,
"y ya ya kan dia suka bawa motor ke sekolah, ya mungkin ada di parkiran kan? iya kan?" jawabku kaget karena teman ku tiba-tiba bertanya seperti orang yang curiga.

Setelah aku piket di kelas, aku pun langsung pergi dan aku sengaja berjalan ke tempat parkiran dan hasilnya nihil, Gio tidak ada di tempat parkiran.
Aku sudah menebak, Gio tidak mungkin masih di tempat parkiran karena aku sendiri yang memberitahu Kak Bena untuk pergi ke parkiran tadi.
Aku pun melanjutkan pulang dan aku tak lupa mengambil kamera ku di toko reparasi.
Sesampainya di toko,

"Mas kamera yang Canon atas nama Tasya udah selesai?" tanyaku dengan senang karena aku bisa melanjutkan hunting foto Gio yang sedang bermain sepak bola, tak lama tukang reparasi itu memberikan kamera kesayangan ku,
"yang ini ya mba?"
"iya mas, jadi semuanya berapa?"
"semuanya sudah lunas mba"
"saya belum bayar mas, lunas gimana?"
"tadi ada yang bayar dan katanya temannya mba nya"
"siapa? cowo bukan? "
"bukan mba, tadi perempuan. katanya ga usah di kasih tau mba"
"yaudah makasih ya mas"

Akupun langsung membawanya pulang, dan aku berniat menanyakan kepada teman-teman ku besok di sekolah, agar langsung ku bayar, akhirnya aku pun mencoba foto di taman dekat rumah dengan ditemani sepeda ku. aku baru ingat di kamera ku terdapat foto Gio yang sedang bermain sepak bola, tetapi semua fotonya tak ada. Aku pun mencoba pergi ke toko tadi dan ternyata sudah tutup.

Keesokan harinya aku bertanya kepada teman teman ku semua, ternyata bukan mereka dan aku tanya kepada Gio,

"Gio kemarin kamu kemana? kamu yang bayar kamera ku?"
"oh iya kemarin aku langsung pulang, sorry aku ingkar janji"
"aku tau kok kemarin kamu pulang sama kak Bena"
"kok kamu tau?"
"tar dulu, itu artinya bukan kamu yg bayar kamera aku karna kamu kan lagi sama kak bena"

Akupun langsung keluar kelas untuk memikirkannya, aku pun bingung siapa yang membayar reparsi kamera ku. Tetapi dari pada aku terus bingung akhir nya aku memotret di depan kelas ku dan tiba-tiba Gio berada di depan kamera ku,

"gi gio. ngapain disitu. awas deh ah" usirku,
"aku kan bisa jadi modelnya gitu hahaha, sya!"
"haha kameraku rusak lagi ntar kalo aku moto kamu hahaha, apa sih? gausah ngagetin gitu kali"
"pulang sekolah di lapang ada tim aku sama tim sekolah sebelah ada pertandingan, mau nonton?"
"pasti dooong, eh"
"eh kenapa? yaudah yuk masuk kelas ah"
aku pun segera memasuki kelas dan aku mun sangat senang, karena aku diajak langsung oleh idola ku.

Setelah bubar sekolah aku langsung bersemangat menonton sepak bola, yanh pastinya menonton Gio, tak lupa aku memotret nya dari sudut manapun.
Setelah permainan sepak bola selasai pun Gio menghampiri ku,

"hai tasya" tanyanya,
"hai.. cape ya, ini minumnya" tawar ku dengan minuman yang aku beli sebelum pertandingan dimulai,
"iya, seru. kamu tadi moto aku?"
"ha? hehe maunyaa?"
"aku udah tau kok"
"tau apa?" aku takut dia sudah mengetahui nya,
"aku tau kamu tadi foto aku kaaan"
"i i iya"
"kemarin aku yang bayar kamera itu",
akupun kaget mendengar perkataan Gio,
"tapi kata mas mas nya perempuan yang bayarnya"
"gini ceritanya, kemarin tuh aku nunggu kamu kan buat ngambil kamera, ternyata ada Bena ke parkiran"
"sebentar boleh tanya ga?"
"aku tau kok, kamu mau tanya Bena. Bena itu mantan aku, dia selalu ngejar ngejar aku. oke lanjut tadi Bena kan maksa buat nonton pertandingan dia tapi aku punya syarat, anter aku ke rumah, toko reparasi itu toko aku tau, aku tinggal di lantai duanya, langsung aku cari kamera kamu dan langsung aku bayar tapi pake perantara si Bena, aku suruh Bena yang bayar, soalnya kalo aku yang bayar pasti Ayah aku curiga, udah gitu malem nya aku ke toko lagi buat ngambil kamera tadinya sih mau ngasihin ke kamu tapi pas aku liat liat isi kamera kamu ternyata di SD Card kamu foto aku semua dan aku ambil SD card nya trus aku ganti pake SD card punya aku"
"jadi kamu"
"iya tau, kamu fans aku ya? hahaha"
"itu cuma kebetulan kok, ga sengaja foto kamu"
"ga sengaja gimana? aku liat fotonya mulai dari foto motorku, ada foto bangku aku di kls, ada loker ku"
"hehe"
"ketawaa ah, aku suka ketawa kamu"
"hah?"
"aku suka kamu"
"aku suka...kamera ku"
"suka kameranya apa isinya? hahaha"
"isinya sih hahaha"
"jadi kamu mau kan jadi pacar aku?"
"hah? pacar? oke deh hahaha foto dulu dong sana pergi ke lapang, aku fotoin"


 Created by : Reza Yusnira (2014)

0 komentar:

Posting Komentar

Tolong berikan komentarnya kritik ataupun saran...