Berdasarkan fosil dan perhitungan yang teliti, diduga kehidupan muncul di bumi sekitar 4 milyar tahun yang lalu. Para ilmuwan berteori bahwa kehidupan terbentuk melalui suatu proses evolusi.
Evolusi adalah suatu perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur dan perlahan-lahan dalam waktu jutaan, bahkan bermilyar-milyar tahun lamanya. Mari cermati uraiannya.
Dari Tuhan Datangnya
Pendapat
semacam ini kita kenal sebagai penciptaan khusus atau special creation yang
mengandung pengertian bahwa tuhan langsung turun tangan, kemudian menciptakan
hidup diatas bumi.
Terori Cosmozoa
Terori Cosmozoa
Pendapat
iini meyatakan bahwa suatu benda telah menyebarkan benda hidup dan benda hidup
itu merupkan suatu partikel-partikel kecil.
Teori Pfluger
Teori iini
berpendapat bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas
sekali.
Kemudian
dari bahan yang mengandung karbon (C) dan Nitrogen (N) terbantuk senyawa
(CN). Senyawa itu dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya
terbentuk zat protein pembentuk protoplasma yang akan menjadi makluk hidip.
Terori Moore
Teori ini
menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang
cocok dari bahan
anorganik pada saat bumimelalui pendinginan melalui suatu proses yang komples
dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah
hidup itu.Teori allen
Pendapat
ini menyatakan pada saat keadaan berdifusi bumi ini seperti keadan sekarang.
Beberapa reaksi terjadi yaituenergi yang dating dari sinar matahari diserap zat
besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dari materi – materi.
Interaksi antara Nitrogen (N) , karbo (C) , hydrogen (H) Oksigen (O) dan sulfur
(S) yang terdapat pada genangan air di muka bumi yang akan menimbulkan
protoplasma benda hidup.
Generatio Spontanea
Aristoteles
menngemukakan bahwa hidup ini bermula dari benda mati yang secara tiba2 menjadi
jasad hidup.
Omne vivum Ex Ovo
Paham abiogenesis ditentang oleh seorang biolog bangsa Italia yang bernama Francesco Redi (1626-1697). Dia membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari telur lalat yang terletak pada bangkai tikus tersebut.
Omne ovum ex vivo
Lazzaro Spallanzani (1729 – 1799) juga ahli dari Italia melalui percobaannya terhadap kaldu membuktikan bahwa jasad renik (mikroorganisme) yang mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu. Apabila kaldu ditutup rapat setelah mendidih, akan terjadi pembusukan. Ia menyimpulkan bahwa adanya telur harus ada jasad hidup terlebih dahulu, maka muncul teori omne ovum ex vivo atau telur berasal dari makhluk hidup.
Omne vivun ex vivo.
Louis
Pateur (1822-1895), sarjana kimia Perancis, melanjutkan percobaan Spallanzani
dengan percobaan berbagai mikroorganisme. Akhirnya, dia dapat menunjukkan bahwa
harus ada kehidupan sebelumnya agar tumbuh kehidupan baru. Teori ini disebut
omne vivum ex vivo yang disebut juga teori biogenesis dengan konsep dasar bahwa
kehidupan itu berasal dari kehidupan juga. Dengan teori itu, teori agiogenesis
ditinggalkan orang. Sebenarnya, teori ini belum menunjukkan asal mula
kehidupan, tetapi merupakan perkembangan.
Teori urey
Teori urey
Ahli
biokimia berkebangsaan Rusia (1894) A.l. Oparin adalah orang pertama yang
mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia telah terjadi jauh sebelum kehidupan
ini ada. Dia mengemukakan bahwa asal mula kehidupan terjadi bersamaan dengan
evolusi terbentuknya bumi serta atmosfirnya.
Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa – senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas; yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. PrimodiaL soup ini melakukan sintesis dan berakumulasi membentuk molekul. organik kecil atau monomer. misalnva asam amino dan nukleotida.
Teori oparin – Haldane
Atmosfir bumi mula-mula memiliki air, CO2, metan, dan amonia namun tidak memiliki oksigen. Dengan adanya panas dari berbagai sumber energi maka zat-zat tersebut mengalami serangkaian perubahan menjadi berbagai molekul organik sederhana. Senyawa – senyawa ini membentuk semacam campuran yang kaya akan materi-materi, dalam lautan yang masih panas; yang disebut primordial soup. Bahan campuran ini belum merupakan makhluk hidup tetapi bertingkah laku mirip seperti sistem biologi. PrimodiaL soup ini melakukan sintesis dan berakumulasi membentuk molekul. organik kecil atau monomer. misalnva asam amino dan nukleotida.
Teori oparin – Haldane
A.I.
Oparin adalah ahli biologi berkebangsaan Rusia. Pada tahun 1924 ia
mempublikasikan pendapatnya tentang asal mula kehidupan. Dia menyatakan bahwa
makhluk hidup terjadi dari senyawa kimia, dan pada waktu itu di
atmosfer belum ada oksigen bebas. Pendapat Oparin mendapat dukungan dari J.B.S. Haldane ahli biologi berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1936 Opari berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul di dalam lautan yag panas. Lautan yang terbentuk pada mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik, yaitu sebagai bahan pembentuk sel. Pendapat Oparin, Haldane dan Harold Urey, dapat dipandang sebagai hipotesis yang menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup.
Pada tahun 1953 hipotesis tentang evolusi kimia tersebut mendapat dukungan oleh Stanley Miller, seorang mahasiswa Amerika di bawah bimbingan Harold Urey, dia membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi amonia, metana, air, dan hidrogen. Kemudian, bahan di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang diduga merupakan bahan dasar kehidupan.
atmosfer belum ada oksigen bebas. Pendapat Oparin mendapat dukungan dari J.B.S. Haldane ahli biologi berkebangsaan Inggris. Pada tahun 1936 Opari berpendapat bahwa makhluk hidup terjadi dari hasil reaksi kimia antara molekul-molekul di dalam lautan yag panas. Lautan yang terbentuk pada mulanya bersuhu tinggi sehingga energinya dapat digunakan untuk berlangsungnya reaksi kimia. Hasil reaksi kimia membentuk semacam uap yang terdiri atas bahan organik, yaitu sebagai bahan pembentuk sel. Pendapat Oparin, Haldane dan Harold Urey, dapat dipandang sebagai hipotesis yang menyatakan adanya evolusi kimia yang mengarah pada terbentuknya makhluk hidup.
Pada tahun 1953 hipotesis tentang evolusi kimia tersebut mendapat dukungan oleh Stanley Miller, seorang mahasiswa Amerika di bawah bimbingan Harold Urey, dia membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi amonia, metana, air, dan hidrogen. Kemudian, bahan di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang diduga merupakan bahan dasar kehidupan.
Teori Evolusi Kimia
Teori ini menjelaskan bahwa
terbentuknya senyawa organik terjadi secara bertahap dimulai dari bereaksinya
bahan-bahan anorganik yang terdapat di dalam atmosfer primitif dengan energi
halilintar membentuk senyawa-senyawa organik kompleks. Stanley Miller mencoba
mensimulasikan kondisi atmosfer purba di dalam skala laboratorium. Ia merancang
alat yang seperti terlihat dalam gambar di bawah ini.
Stanley Miller memasukkan
gas H2, CH4 (metan), NH3 (amonia) dan air ke dalam alat. Air dipanasi sehingga
uap air bercampur dengan gas-gas tadi. Sebagai sumber energi yang bertindak
sebagai “halilintar” agar gas-gas dan uap air bereaksi, digunakan lecutan
aliran listrik tegangan tinggi. Ternyata timbul reaksi, terbentuk
senyawa-senyawa organik seperti asam amino, adenin dan gula sederhana seperti
ribosa.
Hasil percobaan di atas
memberi petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupam seperti
lipid, gula, asam amino, nukleotida dapat terbentuk di bawah kondisi abiotik.
Yang menjadi masalah utama adalah belum dapat terjawabnya bagaimana mekanisme
peralihan dari senyawa kompleks menjadi makhluk hidup yang paling sederhana.
Teori Evolusi Biologi
Alexander Oparin
mengemukakan di dalam atmosfer primitif bumi akan timbul reaksi-reaksi yang
menghasilkan senyawa organik dengan energi pereaksi dari radiasi sinar ultra
violet. Senyawa organik tersebut merupakan “soppurba” tempat kehidupan dapat
muncul. Senyawa organik akhirnya akan membentuk timbunan gumpalan (koaservat).
Timbunan gumpalan (koaservat) yang kaya akan bahan-bahan organik membentuk
timbunan jajaran molekul lipid sepanjang perbatasan koaservat dengan media luar
yang dianggap sebagai “selaput sel primitif” yang memberi stabilitas pada
koaservat.
Meskipun begitu Oparin
tetap berpendapat amatlah sulit untuk nantinya koaservat yang sudah terbungkus
dengan selaput sel primitif tadi akan dapat menghasilkan “organisme
heterotrofik” yang dapat mereplikasikan dirinya dan mengambil nutrisi dari “sop
purba” yang kaya akan bahan-bahan organik dan menjelaskan mekanisme
transformasi dari molekul-molekul protein sebagai benda tak hidup ke benda
hidup.
Teori evolusi kimia telah
teruji melalui eksperimen di laboratoriurn, sedang teori evolusi biologi belum
ada yang menguji secara eksperimental. Walaupun yang dikemukakan dalam teori
itu benar, tetap saja belum dapat menjelaskan tentang dari mana dan dengan cara
bagaimana kehidupan itu muncul, karena kehidupan tidak sekadar menyangkut
kemampuan replikasi diri sel. Kehidupan lebih dari itu tidak hanya kehidupan
biologis, tetapi juga kehidupan rohani yang meliputi moral, etika, estetika dan
inteligensia.
Teori Abiogenesis
Teori ini mengatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari benda mati (Generatio Spontanea). Teori Abiogenesis
dicetuskan pertama kali oleh Aristoteles (384 – 322 SM), yang
merupakan tokoh ilmu pengetahuan dari Yunani Kuno. Aristoteles melakukan
pengamatan ikan-ikan di sungai. Ia berpendapat bahwa ada sebagian ikan-ikan di
sungai tersebut yang berasal dari lumpur. Teori Abiogenesis ini didukung pula
oleh seorang ilmuwan Inggris pada tahun 1700 yang bernama Nedhan. Ia
mencoba melakukan penelitian dengan menggunakan rebusan kaldu. Hasil rebusan
kaldu kemudian dimasukkan ke dalam botol dan ditutup dengan gabus. Setelah
beberapa hari, ternyata air kaldu tersebut ditumbuhi bakteri. Akhirnya Nedhan
menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari air kaldu. Teori ini gugur karena pada
abad ke-17,Antonie van Leeuwenhoek berhasil membuat mikroskop. Penemuan
mikroskop inilah yang mengawali berbagai macam percobaan untuk menguji
teori-teori Abiogenesis. Leeuwenhoekmencoba mengamati air
rendaman jerami dengan menggunakan mikroskop temuannya. Ternyata terlihat bahwa
di dalam setetes air rendaman jerami tersebut terdapat benda-benda aneh yang
sangat renik.
Teori Biogenesis.
Teori biogenesis adalah suatu teori
yang mengemukakan bahwa asal kehidupan suatu makhluk hidup berasal dari makhluk
hidup pula. Semboyan teori Biogenesis adalah “omne vivum ex ovo”
(makhluk hidup berasal dari telur) “omne vivum ex vivo” (makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang telah ada). Teori biogenesis ini didukung oleh
tokoh-tokoh Biologi lain, seperti berikut.
- Francisco Redi adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta yang benar. Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung. Perlakuan tabung I ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III tidak ditutup dan dibiarkan terbuka. Setelah beberapa hari Francisco Redi mendapatkan hasil eksperimen. Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba. Dari hasil eksperimen ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk. Dari hal ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu bahwa makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, melainkan dari makhluk hidup juga.
- Spallanzani adalah seorang tokoh ilmuwan dari Italia. Ia melakukan kegiatan eksperimen pada tahun 1765, untuk menentang teori Nedham. Spallanzani mengadakan pembuktian dengan air kaldu dan hasil percobaannya sama dengan Francisco Redi yaitu makhluk hidup berasal dari sesuatu yang hidup. Spallanzani menjelaskan bahwa kegagalan percobaan Nedham karena Nedham tidak merebus tabung cukup lama sampai semua organisme terbunuh dan Nedham juga tidak menutup leher tabung dengan rapat sehingga masih ada organisme yang masuk dan tumbuh.
- Louis Pasteur melakukan percobaan pada tahun 1864. Tujuan percobaan Pasteur adalah untuk menguji dan memperbaiki percobaan dari Redi dan Spallanzani. Pasteur membuat labu berleher angsa, yang agak tertutup namun masih dapat berhubungan dengan udara. Percobaan yang dilakukan oleh Pasteur adalah merebus kaldu hingga mendidih kemudian kaldu tersebut didiamkannya beberapa saat di dalam tabung leher angsa. Setelah beberapa hari, bakteri tidak tumbuh pada kaldu tersebut, tetapi beberapa hari kemudian air kaldu sudah ditumbuhi bakteri. Dari teori Pasteur inilah maka teori abiogenesis (Generatio spontanea) tumbang. Sehingga disimpulkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong berikan komentarnya kritik ataupun saran...