MANGGIS
DAN DURIAN
Suatu hari, Fandi dan Ihsan tengah asik
mengobrol di kantin sekolah
Fandi :
“Eh san, lo tau gak katanya di kelas kita nanti besok ada anak baru!”
Ihsan :
“hah? Yang bener? Kata siapa lo?”
Fandi :
“Iya bener, gua taunya sih dari Noura”
Ihsan : “Wahh, anak barunya
cowo apa cewe tuh? Kalo cowo baik gak dia, terus kalo cewe cantik gak?
Fandi : “Lo itu mau nanyain
anak baru apa mau cari jodoh sih! Gua juga belum tau orangnya, Cuma tau
kabarnya aja”
Lalu Noura datang menghampiri Fandi dan Ihsan
Noura : “Eh, ada Fandi sama
Ihsan, lagi pada apa nih?”
F&I : “Lagii, keramas”
Noura : “ihhh seriusan”
Fandi : “hahaha, kita lagi
ngobrol-ngobrol aja kok, iya gak san?”
Ihsan : “Yoi bro, eh Noura,
katanya di kelas aku ada anak baru, siapa dia?”
Noura : “ohh itu, iya ada cewe
namanya Manda, dia itu sepupu aku”
Ihsan : “Dia itu orangnya kaya
gimana? Baik gak?”
Noura : “Mmm, kalo menurut aku
sih dia itu baik, tapi dia itu pendiem sama agak dingin gitu”
F&I : “ohhhh...”
Noura : “Eh, aku ke kelas dulu
yah?”
Fandi : “Loh? Kok cepet amat?”
Noura : “Tadinya sih kesini niat
mau makan, tapi gak ada yang jualan, kebetulan aja ada kalian jadi aku mampir
sebentar, ya udah ya hehe”
F&I : “Oke deh”
Ihsan : “Eh fan, tadi kata
Noura anak barunya itu agak dingin ya?”
Fandi : “Iya”
Ihsan : “Lo sepikiran gak sih
sama gua tentang anak baru itu?”
Fandi : “Mmm, sepikiran deh
kayanya”
Ihsan : “Apa coba?”
Fandi : “Ya anak baru itu
pendiem, jadi sukar bergaul, bener kan?”
Ihsan : “Yeee bukan itu, tuh
kan lu gak sepikiran sama gua?”
Fandi : “Emang pikiran lu
gimana?”
Ihsan : “Nih yah, dia itu kan
pendiem terus katanya agak dingin gitu, berarti kan kita susah buat jail sama
dia!”
Fandi : “Iya juga sih, tapi
kan kita belum tau yang sebenernya, mungkin saja meskipun pendiem tapi kan bisa
jail juga, hahaha”
Ihsan : “Bener banget tuh, eh
kita ke kelas aja yuk? udah mau masuk nih.”
Fandi : “Ya udah deh, yuk!”
Keesokan harinya...
Guru : “Anak-anak, kita
sekarang kedatangan murid baru, Namanya adalah Manda, ia pindahan dari kota
sebelah, ia pindah karena pekerjaan orang tuanya, semoga kalian bisa berbaur
dengannya, dan Manda kamu duduk di belakang ya, maaf kamu sekarang harus duduk
sendiri karena jumlah muridnya ganji”
Manda : “Iya bu”
Ketika istirahat tiba...
Guru : “Eh kalian berdua
Fandi dan Ihsan, sekarang tolong ambilkan buku paket ya untuk pelajaran
selanjutnya di perpustakaan”
Fandi : “Iya siap bu”
Ihsan : “Laksanakan!”
Disisi lain...
Michel : “Hallo manda, kenalin
nama aku Michel”
Okki : “Kalo nama aku Okki”
Manda hanya berjabat tangan dengan mereka dan tidak bicara apapun
Michel : “Kamu kok diem aja sih?”
Okki : “Iya, ngobrol dong
sama kita, jangan canggung gitu, kita kan sekarang sudah jadi teman”
Manda : “Aku tidak bicara, karena
aku tidak mau terlibat dalam percakapan yang tidak penting”
Michel : “hah? Tidak penting
maksudmu?”
Manda : “Terus aku harus bicara
apa pada kalian?”
Okki : “Ya nanya apa kek ke
kita gitu”
Manda : “Tuh kan ini adalah
percakapan yang tidak penting”
Michel : “Ah, kita ke kantin aja
yuk ki, kita disini buang-buang waktu aja”
Okki : “Iya bener, yuk ah”
Michel dan Okki berjalan dengan penuh kekesalan, dan ketika di pintu
kelas, Michel menabrak Fandi.
Michel : “Haduhh, lu kalo jalan
liat-liat dong ah!”
Fandi : “Kok jadi salah gua,
orang lu yang nabrak juga!”
Okki : “Udah udah udah
kalian berdua jangan berantem! Malu diliat orang-orang”
Fandi : “Iya deh” (sambil
membereskan buku dibantu oleh Michel)
Michel : “Sorry ya fan gua gak
sengaja!”
Fandi : “Iya gak apa-apa kok”
Okki : “Sorry yah kalian
berdua jadi pelampiasannya, michel itu lagi kesel”
Ihsan : “Kesel sama siapa
emang?”
Okki : “Itu sama si Manda,
anak baru kelas ini”
Ihsan : “Keselnya kenapa? Kok
bisa?”
Michel : “Okki!! Ayoo cepetan!!”
Okki : “Iya chel bentar, lu
cari tau aja sendiri ya san, gua duluan, dahh”
Ihsan : “Gua jadi penasaran
deh sama omongannya si Okki”
Fandi : “Ya udah sih datangi
aja yuk?”
Ihsan : “Hallo Manda”
Manda : “Kalian mau apa kemari?”
Fandi : “Kita mau ngajak kamu
kenalan, ayolah”
Manda : “Kalian itu pasti mau
jahat ya sama aku, soalnya kalian itu laki-laki”
Ihsan : “Kita itu emang
laki-laki, tapi niat kita Cuma kenalan kok gak berniat jahat”
Manda : “halaaah, apaan,
dimana-mana laki-laki itu sama saja, hanya memanfaatkan perempuan untuk dirinya
sendiri”
Fandi : “Tapi kan gak semua
laki-laki seperti itu!”
Manda : “Tuh satu lagi, laki-laki
itu munafik”
Ihsan : “Kamu ngomong apaan
sih hah? Kamu mau merendahkan martabat laki-laki, emangnya kamu sebagai
perempuan itu merasa lebih sempurna dari pada laki-laki? Emangnya semua
perempuan itu baik dan juga sempurna seperti yang kamu pikirkan, hah?
Fandi : “Ihsan, san udah san,
jangan diteruskan san, mending kita ke kantin aja yuk san, daripada disini
nambah emosi saja”
Ihsan : “Iya yuk ahh”
Di kantin, Michel dan Okki tengah duduk berdua, lalu datanglah Noura
dan menghampiri mereka...
Noura : “Eh ada Michel sama
Okki, kemana aja kalian? Kok jarang kelihatan? Hhe”
Michel : “Kita akhir-akhir ini
sibuk ra”
Noura : “Ohh sibuk, eh
ngomong-ngomong kalian sekelas kan sama sepupu aku, Manda”
Michel : “iya sekelas”
Noura : “Wahh, sekarang mana
dia?”
Okki : “Dia lagi di kelas
ra”
Noura : “ohh, dia orangnya kayak
gimana di kelas? Ngeselin gak?”
Michel : “heeeeeeuuu, ngeselin
bangett raa”
Okki : “Iya, kok dia
gitu-gitu amat sih ra?”
Noura : “Gak tau aku juga,
makanya meskipun dia itu sepupu aku, tapi aku gak suka main sama dia, soalnya
ya kayak tadi kamu bilang”
M&O : “Haduhhh”
Noura : “Tapi kalian juga jangan
pernah kasih dia tikus ya, soalnya dia itu paling takut sama yang namanya
tikus”
Okki : “Ohh gitu, iya deh”
Noura : “Eh aku ke kelas dulu
ya, dadah!”
Lama kemudian Fandi dan Ihsan datang ke tempat Michel dan Okki...
Michel : “Kalian berdua kenapa?
Kok mukanya muram gitu?”
Okki : “Emang biasanya juga
muram kali! Haha”
Michel : “Yaa maksudnya lebih
muram gitu”
Fandi : “Itu tuh si Manda, gua
kesel sama dia”
Ihsan : “Iya, gua juga tadi
hampir adu mulut sama dia”
Okki : “Emang dia kenapa
bisa bikin kalian kaya gitu?”
Ihsan : “Ya masa dia bilang
kalo semua laki-laki itu jahat, terus juga bilang semua laki-laki itu munafik,
ya gua kesel lah disana”
Fandi : “Iya, dia juga merasa
kalo dia itu paling bener semua”
Michel : “Orang kayak gitu itu
harus di kasih pelajaran tuh, berani-beraninya dia kaya gitu sama kita, dia gak
tau ya siapa kita ini”
Ihsan : “Iya bener-bener, eh
kita ke kelas yuk? Udah masuk”
Sepulang sekolah...
Michel : “Eh Manda, kita pulang
bareng yuk?”
Okki : “Iya yuk, kita kan
kebetulan searah jalurnya”
Manda : “Aku gak mau, aku pengen
sendiri aja”
Michel : “Kamu gak kesepian
sendirian?”
Manda : “Aku gak kesepian, karena
aku tak pernah merasa butuh teman”
Okki : “Dia itu egois banget
sih!”
Michel : “Udah deh jangan
dipikirin, mendingan kita pulang, banyak tugas yang harus selesai”
Okki : “Ya udah yuk!”
Keesokan harinya...
Fandi : “Woy Ihsan, Michel,
Okki! Kesini dulu”
Ihsan : “Ada apa nih?”
Michel : “Iya ada apa manggil
kita?”
Fandi : “Gini nih, kita harus
merencanakan buat jail sama Manda, gimana setuju gak?”
Ihsan : “Oke gua setuju, tapi
jailnya pake apa? Sedangkan kita kan gak tau apa yang dia benci”
Fandi : “Oh iya yah”
Okki : “Ahh kalo jail-jail
aku gak ikutan ahh, aku gak mau terlibat kasus”
Michel : “heeuh kamu ini, selalu
saja begitu, ya udah deh, tapi jangan bilang siapa-siapa!”
Okki : “Iya iya deh”
Michel : “Gua tau!”
F&I : “Apaan?”
Michel : “Gua sama Okki kan
kemaren ngobrol sama Noura, Nah kata Noura si Manda itu paling benci sama yang
namanya tikus”
Fandi : “Wahh, kebetulan tadi
di luar ada yang jualan mainan tikus tuh gede banget”
Ihsan : “Nah mendingan
sekarang aja langsung, mumpung si Manda lagi di perpus tuh”
Michel : “Bener banget tuh, ayo
ayo!”
Di perpustakaan, Manda tengah mencari-cari buku, dan tiba-tiba...
Manda : “aaaaaaahhhhhhh!! Tikus!!
Aaaaahhhhhh!!” (pingsan)
Fandi : “hahaha dia takut tuh
sampe jerit-jerit gitu hahahaha”
Ihsan : “Iya, payah banget sih
dia, sama tikus mainan aja takutnya sampe segitunya”
Michel : “Manda pingsan!!”
Fandi : “Hah? Pingsan? Yang
bener kamu?”
Michel : “Iya itu liat”
Ihsan : “Waduh beneran nih
pingsan”
Michel : “Terus gimana dong nih
hey kalian?”
Fandi : “Ahhh mending gua
kabur aja ahh!!”
Ihsan : “Eh eh tungguin gua
fan!”
Michel : “Haduhh malah kabur
lagi, gua juga kabur ah, woy tunggu!!”
Ketika istirahat. Fandi, Ihsan, Michel, dan Manda, dibawa ke ruang guru
untuk dimintai keterangan..
Fandi : “Ibu ada apa bu
manggil kami kemari bu, kok ada Manda?”
Ihsan : “Iya bu sepertinya
penting sekali”
Guru : “Duduk dulu semuanya,
ini lumayan penting, ini soal Manda yang pingsan itu, menurut Manda kalian lah
pelakunya”
F,I,&M : (diam)
Guru : “Kok kalian diam saja,
jawab dong pertanyaan ibu tadi!”
Fandi : “Iya bu kita yang
melakukannya, tapi itu semua idenya Michel bu!”
Michel : “Loh loh loh! Kok ke
gua, kalian juga terlibat kali, soalnya kan kalian juga setuju”
Ihsan : “Tapi kan itu semua
idenya elu Michel!”
Fandi, Ihsan, dan Michel saling menuduh dan saling menyalahkan...
Guru : “Sudah sudah kalian
semua diam, sekarang jujur sama ibu, mengapa kalian melakukan semua itu?”
Ihsan : “Ini semua berawal
dari Michel bu”
Michel : “Kok gua sih? itu tuh si
Fandi yang pertama bikin rencana”
Fandi : “Rencana apaan? Ada
juga lu tuh yang bikin rencana”
Michel : “Tapi kan lu yang
pertama ngumpulin kita-kita”
Guru : “Suda sudah, kalian
ini bisa diam gak sih? Jika seperti ini terus gak bakalan selesai-selesai
masalahnya”
Michel : “Iya bu, maaf saya salah
bu”
Ihsan : “Saya juga bu”
Fandi : “Tapi saya yang paling
banyak salah bu”
Michel : “Gua yang paling banyak
salah fan, bukan lo!”
Fandi : “Gua dong yang salah,
gua yang bikin dia pingsan!”
Michel : “Tapi kan gua yang bikin
rencana”
Fandi : “Tetep aja gua yang
salah”
Michel : “Gua!!”
Fandi : “Gua yang salah”
Michel : “Lu ngotot banget sih,
gua!!”
Guru : “Sudah sudah
sudaaahhhh, kalian ini yah dari tadi ngomong melulu, sekarang kalian harus
minta maaf sama Manda”
Ihsan : “Bu, kami melakukan
seperti itu karena jujur saja bu, kami tak suka dengan sifatnya Manda bu,
soalnya dia itu egois bu, dan juga gak suka bergaul bu”
Fandi : “Iya bu, kita ngajak
kenalan aja dia nolak bu, dia kira kita mau jahat sama dia bu”
Michel : “Dan katanya juga, dia
itu gak butuh teman bu”
Guru : “Ya sudah, Manda
sebaiknya kamu tidak berkelakuan seperti itu, mereka itu teman-teman kamu yang
senantiasa menemani kamu, membantu kamu jika dalam keadaan sulit, mengajak
bermain kamu agar kamu tak kesepian, dan tak semua orang itu semuanya jahat
seperti yang kamu pikirkan, kita tidak boleh berprasangka buruk terhadap orang
lain, manusia itu makhluk sosial yang saling membutuhkan”
Michel : “Iya kita melakukan itu
karena kita itu ingin dekat sama kamu, ingin mengenal siapa kamu”
Fandi : “Iya, aku juga minta
maaf ya”
Ihsan : “Iya aku juga ya
Manda”
Manda : “Iya, aku juga minta maaf
ya sudah berprasangka buruk terhadap kalian”
Guru : “Nah gitu dong, Manda
sekarang kamu ke kelas yah?”
Manda : “Iya bu”
Guru : “Dan kalian tetap
dihukum besok”
F,I,&M : “haaaaaaa!!!”
Keesokan harinya...
Fandi : “Bersih bersih bersih
bersih” (nyanyi)
Ihsan : “Haduh ini sampah
banyak banget sih!”
Michel : “Iya nih, gak sopan
buang sampang sembarangan!”
Manda : “Hey teman semua, boleh
aku bantu”
Fandi : “ooooh, tak usah, ini
kan hukuman buat kami, jadi kami pantas”
Michel : “Iya kamu ke kelas aja
sana”
Manda : “Tidak lah, aku ingin
membantu kalian disini, karena kalian kan seperti ini gara-gara aku juga, dan
kata ibu guru juga manusia kan saling membutuhkan”
Ihsan : “Ya sudah kalo begitu,
itu sapunya disana”
Manda : “Oke beres”
TAMAT
by :
Bayu Aji Dewantara
Dea Krisna Widya
Ellsy Berlindha Deeac
Hanna Fauziah Aulia
Irma Ruby Ardelia
Reza Yusnira
Triesha Fetrieka Putra
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong berikan komentarnya kritik ataupun saran...