Matahari muncul seperti biasanya dari sebelah timur. Untuk
bertugas menerangi dunia ini. Hari-hari Anggrek di sekolah datar-datar saja tidak ada yang
berubah semenjak dia SMP. Sekarang Anggrek sudah menginjak kelas XII. Tidak ada
yang special setiap harinya.
SMA ??? pasti kalian piker masa yang indah karena rata-rata
sudah mempunyai pasangan masing-masing. Dan sekolah pun serasa milik berdua.
Tidak dengan Anggrek , bahkan dia tidak dekat
dengan dengan pria manapun.
“argh berisik banget nih alrm.” Dia bangun mengambil jam
beker yang berada di meja belajarnya yang tidak terlalu jauh daritempat
tidurnya.
“sekarang hari Senin ? oke gue akan berangkat pagi. Gue gak
mau telat lagi di hari Senin.” Anggrek berjalan menujukamar mandi untuk mandi
dan mengambil air wudlu.
“wah seger nih, semoga hari ini baik.” Anggrek keluar kamar
mandi dan segera memakai seraga dan tidak lupa sholat.
Diruang makan ibu telah menyiapkan nasi goring special untuk
keluarganya. Yah…nasi goring adalah makanan yang sangat identik dengan sarapan
karena penyajiannya yang cepat dan mudah. Tapi walaupun demikian makanan ini
sangat lezat.
“ Angrek, Fariz cepat turun !! sarapan sudah siap .” ibu
Anggrek menanggil anak-anaknya itu. Ibu Anggrek bernama Rouse usia beliau
sekitar 36. Anggrek mempunyai adik yang bernama Fariz. Fariz kelas VII.
“ iya mah sebentar …” jawab mereka bersamaan engan bergegas
turun untuk sarapan. Kamar mereka
bersebelah yang terletak di lantai 2.pagi
“ pagi ma .” sapa Angrrek dan lamgsumg duduk untuk segera
makan.
“ pagi juga sayang “. Jawab bu Rouse sambil menuangkan nasi
goreng ke dalam piring Anggrek.
“ mamah…” teriak fariz karena merasa dicuekan oleh mamahnya
itu.
“ iya…iya sebentar, sabar dong nanti juga kebagian sayang.”
Jawad bu Rouse sambil menuangkan nasi goreng ke piring Fariz.
“ mah, sekli-kali Fariz ke yang pertama dituangin nasinya.
Selalu kaka yang pertama.huh…” ucap Fariz denagn muka sebal karena dia serasa
di nomor duakan. Mentang-mentang dia anak kedua, jadi apa-apa di nommor duakan.
“ emang salah ya ?? wooo sirik aja “ ucap Anggrek.
“ sudah-sudah makan aja nanti keburu siang. Kalau mau
berantem nanti aja dilanjutnya ya. Sekarang kan mau sekolah, oke ?” lerai ibu
Rouse.
15 menit kemudian mereka berangkat menggunakan kendaraan
umum, yaitu angkot.
“ ma ak lupa mencium tangan mamahkita berangkat dulu ya .”
ucap Angrrek dan Fariz bersamaan dan tak lupa mencium tangan mamahnya tersebut.
“iya ati-ati jangan berantem terus di angkotnya nanti
kebablasan lagi, malu juga diliatin sama penumpang yang lain.” Ucap ibu Anggrek
menasehati kedua buah hatinya yang hoby
sekali berantem.
“ doakan saja ma.” Ucap Anggrek. Fariz pura-pura membereskan
pakaiannya dan pura-pura tidak mendengar perkataan mamahnya tersebut.dia bosan
karena setiap pagi mamahnya pasti selalu berbicara itu.
Mereka pun segera menyetop angkot. Yang sebelumnya mereka
diantaar oleh onjeg langanannya untuk menuju jalan raya. Karena rumah mereka
berada di tengah-tengan perumahan yangjauh dari jalan raya.
20 menit kemudian
merekasudah di sekolah masing-masing. Fariz turun lebih dulu sebelumnya,
“kirain bakal nyampe ke sekolah pagi, eh ternyata masih
tetep aja jam 7 pas.” Keluh Anggrek, karena teman-teman mereka sudah berlarian
menuju lapangyang menyebabkan dia juga harus lari karena upacar akan segera
dimulai.
“jam berapa neng ?” ucap salah satu teman sekelasnya yang
berada dalam barisan paling belakang.
“liat ajasendiri, punya jam kan ?” jawab Anggrek dengan
seadnya karena dia cape abis lari-lari.an dari kelas meuju lapang.i diki
“ini Senin broh, pagi dikit bisa kali ya neng ?” ucap teman
yang tadi karena bosan melihat Anggrek yang selalu ngos-ngosan pas masuk
barisan dan paling belakang lagi.
“iya bu.” Ucap Anggrek singkat karena malas berdebat dan
upacara segera dimulai.
1 jam kemudian. Upacara sudah selesai dan mereka cepat-cepat
pergi menuju kelas mereka karena sudah merasa sangat pegal.
“woy ada gossip baru nih.” Ucap Anggrek pas sudah di kelas
dan berada pada mejanya sendiri.
“ apa bu ?” ucap teman sebangku Anggrek sekaligus yang tadi
ngobrol pas dilapang.
“bulan November kayaknya bulan bunga-bunga bermekar dengan
indah deh di sekoklah ini.”ucap Angrek
“hah ? maksudnya ?”
“Banyak yng jadian nih angkatan kita.”
“ oh… emang siapa aja ?”
“Fisa sama Zino, terus Tisa sama Kilan.”
“ hm okeah noproblem, kenapa pengen juga ya ?
“ gak juga, sekedar info. Aku pikir sih mereka jadian
suapaya pas perpisahan ada temen gandengan gitu.”
“ bilang aja ngiri ?”
“ sumpah… gak sama sekali cuy, dan gue berharap mereka
cintanya tulus.”
“ semoga”
Jam pelajaran pun dimulai dengan matematika. Para siswa
menyimak pelajaran tersebut dengan baik, walau hati mereka sangat tidak ingin
mempelajari pelajaran yang sangat di benci oleh anak-anak IPS. Tapi tak ada
pilihan lain pelajaran ini ada di UN , SBMPTN dan dikehidupan sehari-hari pun
ada. Ya mereka harus mempelajarinya.
“ Ra, sumpah gue nagntuk banget cuy.” Ucap Anggrek sambil
menundukan mukanya ke meja ( kayak anak-anak biasa kalau ngantuk gimana tau kan
?). yang di panggil Ra oleh Anggrek adalah teman sebangkunya yang memiliki nama
Tara bukan hanya itu Tara merupakan sahabat Anggrek dari SMP.
“ woy semangat dong, pelajaran berharga nih !” ucap tara
menyemangati Anggrek sambil mencubitnya agar tidak lagi mengantuk.
“aaaaw, sakit coy.” Jerit Anggrek pelan sekaligus rasa
ngantuknya hilang.
“ bagus, perhatiin lagi sana sebelum kita suruh ngerjain
soal di depan sama pak guru”. Ucap Tara yang sedang memperhatikan Pa Tamin
menjelaskan Integral.
“hm…”Anggrek pun kembali memperhatikan pelajaran.
Bel istirahat pun berbunyi.
“Ang, mau jajan gak ?” ucap Tara sambil membereska buku-buku
yang sangat berantakan banget di mejanya.
“maul ah, gue laper gila cuy. Yuk cap cus bu !” jawab
Anggrek langsung berdiri untuk bergegas pergi ke kantin.
“cuus.”
Di tengan perjalanan
menuju kelas.
“ra.” Panggil seorang cowok yang sedang duduk di depan ruang
guru.
Tara menoleh kea rah seorang cowok yang memanggilnya.
“ sini dulu Ra , aku mau ngomong sesuatu.” Ucap cowok
tersebut yang mengakibatkan gue pulang sendiri ke kelas dan ngerasa Jomblonya
itu kerasa banget.
5 menit kemudian Tara sudah ada dikelas dan duduk di
kursinya dengan wajah bingung.
“ napa Ra ?” Anggrek penasaran denagn kejadian yang tadi
karena cowok tersebut merupakan cowok yang suka sama Tara semenjak dia kelas X.
tapi cowok ersebut di tolak oleh Tara.
“ dia nanya, katanya pulang sekolah ada waktu gak ? mau
ngomong sesuatu.” Ucap Tara seadanya.
“ serius ? mau apa ya ? mau nembak kayaknya ?” ucap Anggrek
antusias, karena Anggrek setuju jika Tara dan Yota ( cowok yang tadi ngajak
Tara ketemuan ) jadian.
“ gak lah, orang udah gue tolak. Lo tau kan ? dan di hati
gue masih ada MIftah .” Tara bingung harus gimana dengan keadaan ini.
“ yayaya I know that, terus gimana ? lo mau ketemu sama dia
?” Tanya Anggrek
“ iya, kenapa ya ? pdahal dia udah gak pernah sms lagi ke
gue akhir-akhirini.”
“ kata gue si mau
nembak lagi…hehehe peace.” Anggrek nyengir kuda karena muka Tara Nampak seperti
harimau yang sedang marah.
Singkat cerita bel pulang pun berbunyi.
“ Anggrek, temenin gue ngomong sama Yota ya, please !!!”
ucap Tara sambil memohon dan mukanya sangat memelas yang menandakan sangat
berharap.
“ aduh gimana ya ? nanti gue ngobrol sama siapa ? ogah banget ya.” Anggrek
tidak mempedulikan muka melas Tara. Dia sudah membayangkan semuanya, dan itu
IUH banget.
“ yah please dong !”
“ NO, gue tunggu lo dikelas aja deh, nanti pulangnya bareng
gmn ?”
“ yah… yaudah gue mau ke kantin nemuin Yota.” Jawab Tara
kecewa.
Keadaan di kelas masih sangat ramai, ada yang lagi piket,
nulis pelajaran yang tadi, ngaca, mainin hp dan banyak lagi.
“ woy, siapa yang masih mau dikelas ?” teriak Anggrek dengan
kencangnya sambil menaiki kursinya agar mereka memperhatikan dan menjawab
pertanyaannya.
“ gue sampe sore ko disini, nunggu jam les.” Ucap salah
seorang cewek temen sekelasnya itu.
“ gue juga ko.” Ucap 3 orang cewek lagi secara baersamaan
tampa melihat Anggrek karena mereka sedang khusu menonton film horror.
“ bagus deh, temenin gue ya!” timbal Anggrek dan jalan
keluar kelas untuk membeli minum dikantin.
Yang lainnya hanya diam dan melanjutkankembali kesibukannya masing-masing yang sempat
terhenti beberapa detik karena teriakan Anggrek.
“ tumben yang ngerospen banyak, biasanya gak ada tuh.” Ucap
Anggrek bahagia karena teriakannya tadi banyak ngerespon. Segitu juga bersyukur
baget deh. Kelas itu tuh anak-anaknya gk suka ngerespon dan gak suka merhatiin
orang yang lagi ngasih pengumuman, kalau yang lebih tua si suka diperhatiin.
Walaupun begitu anak-anaknya asyik ko dan mereka tidak banyak omong tapi mereka
langsung beraksi.
“ bu, beli airputihnya satu ya .” ucap Anggrek pada ibu
penjaga kantin. Keadaan kantin sepi karena rata-rata anak-anak udah pada
pulangdan koperasi pun mau tutup. Terlihat semuanya sudah bersih dan ibu-ibu
yang lain sedang menghitung uang hasil jualan tadi.
“ iya neng, semuanya 3000.” Ucap ibu tadi sambil menyerahkan
air mineral yang Aggrek inginkan.
“ maksih bu.” Anggrek taklupa senyum dan memberikan uang.
“ iya sama-sama.”
Di kelas tinggal 5 orang dan kelas pun tampak sudah bersih
dan rapih. Sampe-sampe mau menginjakan sepatu gue yang kotor ini gak tega
saking bersihnya broh.
“ lagi nonton apasih kalian khusu amat dari tadi.” Tanya
Anggrek penasaran dan menuju kearah meja mereka yang berada di barisanke-3 dari
arah pintu.
“liat aja.” Ucap seseorang tanpa melihat wajah Anggrek dan
yang keduaorang yang lain masih tetap focus pada film yang mereka tonton tanpa
mempedulikan perkataan Anggrek.
“horror ?bilang ke dari tadi gue kan suka banget sama film
yang kayak gituan.”ucap Anggrek sambil mengambil posisi yang enak untuk
menonton film tersebut.
15 menit kemudian
“Ang, pulang yuk!” ajak Tara
“ woy, broh… gimana udah ?” Tanya Anggrek menuju Tara yang
berada di depan kelas .
“udah, cepet pulang…lapar banget nih gue.”jawab Tara
“ iya, ayok.” Mereka pun keluar kelas untuk pulang ke
rumahnya masing-masing. Mereka bareng karena mereka satu jurusan pulangnya.
“oy tadi gimana ?” Tanya Anggrek penasaran di perjalanan
pulang.
“ kita ngobrol di kantin aja yuk! gue laper nih, itu juga
kalau lo mau .” ajak Tara kepada Anggrek biar bisa leluasa cerita dan Tara juga
merasa sangat lapar dan rasanya tidak kuat untuk melanjutkan perjalannan
kerumahnya yang begitu sangat jauh.
“lah bukannya lo udah ke kantin ya ? emang gak makan ?”
Tanya Anggrek heran.
“ gue tadi Cuma ngobrol doang, gak di ajak makan juga.” Tara
berjalan semakin cepat menuju kantin karena sudah tidak kuat lapar sekali.
Ssedanngkan Anggrek dia tinggal karena lama jalannya dan banyak tanya. Anggrek
pun Nampak menyusul Tara yang sudah agak jauh dari Anggrek.
“wooy, nyantai dong.” Teriak Anggrek dan segera menyusul
Tara.
Kantin
Kantin sekolah ini cukup luas disini pun makanannya banyak
banget dan pada bergizi pula. tidak heran kantin selalu penuh walaupun udah
sore. Anak-anak pada nyaman karena suasana nya yang bikin tenang , damai dan
bersaja.
“ bu pesen empal gentong sama jus mangga satu ya.” Ucap Tara
pada bibi kantin yang berada paling pojok tempat berjualannya. Walaupun berada
di pojok rasa makanannya ENAK BANGet ko.
“ bi, aku juga , samain kayak dia ya.” Ucap anggrek yang
berada di sebelah Tara.
“ bi aku duduk di meja no.6 ya.” Anggrek menunjuk meja
tersebut yang berada di pinggir kaca yang mengarah pada pemandangan yang sangat
indah dimana ada sebuah danau dan taman yang sangat indah yang bisa menenangkan
jiwa dan raga.
“ iya neng.” Ucap bibi tersebut dengan senyum kepada mereka.
Tara si sedang membuka permen untuk mengganjal rasa laparnya ketika menunggu makanannya
tersebut. Mereka pun menuju meja tersebut.
“Oh ya Ra, gimana tadi ?” tanya Anggrek setelah mereka duduk
di tempat yang tadi di tunjuk oleh Anggrek.
“jadi gini ceritanya…”
Flash back
Kantin di meja paling ujung dan tidak banyak anak yang
memilih meja tersebut karena jauh dari pintu masuk.
“ Ra, gue langsung to the point aja ya.” Ucap Yota yang
duduk di hadapan Tara.
“ oke, ada apa ?”
“ gue mau bilang terima kasih sama lo.”
“ hah ?”
“ makasih udah biarin gue ngeganggu hidup lo, udah biarin
gue ngerasain apa itu rasanya jatuh cinta, rasanya seneng ketika liat lo, jsntung
gue berdetak sangat cepat ketika natap muka lo dan membuat hidup gue di penuhi
bunga-bunga yang indah…”
“hah ?”
“ mungkin kata lo ini gombal, alay dan apalah itu. Ya emang
itu yang pengen gue ucapin sebelum gue pindah dari sini. Walaupun lo udah nolak
gue, jujur gue belum bisa lupain lo. Akhir-akhir ini gue gak sms lo, karena gue
ingin coba lupain lo dan gak ganggu hidup lo lagi.”ucap Yota sambil memandang
wajah Tara dengan pandangan yang entahlah Cuma dia yang tau. Sedangkan Tara
hanya bisa menunduk karena tidak tau harus berbuat apa lagi.
“maaf Yo…” hanya itu yang bisa Tara ucapkan.
“ iya ra, lagian itu bukan salah lo. Gue pindah karena ada
urusan dan itu bukan karena gue pengen ngelupain lo. Ini murni ada urusan dan
mungkin lo juga gak harus tau tentang masalah gue.”
“ maaf…maaf…yaudah kalau itu mau lo. Gue Cuma bisa bilang
maaf. Kita masih bisa jadi temen kan ?”
“ bisa Ra tapi gak buat sekarang, gue gak mau nanti kalau
kita terus deket. Rasa gue muncul lagi dan gue salah menfsirkan kebaikan lo ke
gue. Sorry banget ya, tapi gue gak bakal dendam ko sama lo. Gue tau perasaan
gak bisa dipaksain dan di hati lo Cuma ada MIftah.”
“ maaf Yo, semoga kita bisa jadi temen dan lo menemukan
orang yang mencintaimu.”
“ iya aamiin, toh kalau jodoh pasti d deketin dan kalau
bukan jodoh pasti di jauhin iya gak ?”
“ iya…”
“ udah santai aja, gue gpp ko. Cuma pengen ngungkapin isi
hati gue selama ini. Semoga lo bisa sama MIftah dan bahagia ya. Dan gue juga
bakal bahagia dengan yang lain, mungkin…”
“ gue doain yang terbaik buat lo, sekali lagi maafin gue dan
makasih udah ngertiin gue.”
“ iya sama=sama, makash udah sempet luangin waktu buat gue.
Gue pergi dulu ya udah d tunggu sama keluarga . maksih…” Yota bangkit dari
tempat duduknya dan tidak lupa memberikan senyuman yang paling manis untuk
Tara. Tara pun hanya bisa membalas senyuman tulus Yota yang sangat manis, tapi
senyum itu tidak bisa menggetarkan hati Tara.
Flashback off
“ aduh sumpah, Yota itu…” Anggrek speechless mendengar
cerita tersebut. Tara hanya dian sambil memikirkan kejadian tadi.
“ maaf neng, ini makannannya.” Bibi kantin mengantarkan
makanan yang di pesan mereka.
“ makasih bi.” Ucap mereka bersama-sama dan langsung memakan
pesanan mereka karena mereka sudah sangat lapar sekali.
“udahlah jangan ngomongin dia lagi ya, gue pusing.” Pinta
Tara.
di pinggir jalan lagi nunggu angkot.
“ Ra, aku mau nanya nih .”
“hm…”
“ Ra, Yota ada urusan
apa ? ko mendadak si? Kan udah kelas 3, tanggung tau gak ?”Tanya Anggrek penuh
dengan penasaran dengan hubungan mereka berdua ini.
“aduh, man ague tau, gue gak nanya detail kyak lo.”
“ aduh kenapa si lo
nolak dia ? kurang apa si dia ? adek kelas aja banyak yang suka sama
dia.”cerocos Anggrek dengan muka aneh.
“duh nih orang berisikbanget si.” Teriak Tara sambilmenutup
telinganya karena kesal dengan pertanyaan-pertanyaan Anggrek yang selalu di
ulang kalau lagi ngomongin Yota.
“ sorry, abis gue gregetan banget sama lo, cowok perfect
gitu ko disian-siain.”ucap Anggrek dengan muka agak bersalahnya karena telah
melontarkan banyak pertanyaan.
“dengerin ya DIHATI GUE MASIH CUMA ADA MIFTAH.” Teriak Tara dipinggir jalan sedang
menunggu angkot untuk pulang bersama Anggrek.
“iyaiya biasa aja kali ngomon gnya, lagian gue udah tau,
malu tau di liatin.” Anggrek menutup mukanya karena malu diliatin banyak orang
karena teriakan Tara tadi.
“ sorry deh sorry abis gue kesel sama lo, nanya hal yang
udah lo tau jawabannya.” Tara pun Cuma senyum senyum melihat ke arahorang-orang
yang sekarang sedang menatap mereka sambil mengucapkan maaf.
“ aduh Ang, gue malu banget nih. Gue lepas control lagi
kalau ngomongin Miftah sama Yota.” Tara menyenggol-nyenggol tangan Anggrek
supaya Anggrek membuka mukanya tersebut.
“ayo kita lari aja deh…1…2…3.” Mereka pun lari dari lokasi
yang tadi menuju ke sekolah kembali karena malu diliatin banyak orang.
“ haaaaah, cape banget gue.” Ucap Anggrek sambil ngos-ngosan
dan duduk di kursi dekat pos satpam sekolahnya.
“samaaja cuy.”
Tet..tet…tet..
“ woy kalian kenapa ? belum pulang ?” Tanya seseorang yang
berada dalam mobil yang memenvet klakson mobil itu.
“ hehee gak papa.” Jawab mereka serempak.
“mau pulang gak ? bareng aja searah ini. Ayok masuk!” ajak
seseorang itu yang tak lain teman sekelasmereka yang bernama Biana.
“ okeh, kenetulan banget.” Tara dan Anggrek pun segera masuk
dan merasa sangat bersyukur sekali bias pulang tanpa bertemu orang-orang yang
tadi melihat kejadian Tara berteriak di pinggir jalan itu.
3 bulan kemudian
“mah si fariz udah punya pacar tuh, masih kecilko udah
pacaran.” Adu Anggrek pada mamahnya ketika sedang makan malam bersama keluarganya,
“ yey biarin, emang situ belum punya, please deh jangan iri
gitu.” ucapFariz sambil memelet kan ludahnya ke pada Anggrek.
“ biarin aja deh, yang penting gak diluar batas. Mamah juga
suka ngontrol mereka ko.” Ucap sang mama dengan tenang karena dia tau bahwa
Fariz tau batasan-batasannya dan selagi itu baik-baik aja tidak mengganggu
pelajaran.
“ hm…” Anggrek jawab sekenanya karena mamahnya tidak
memihaknya kali ini,
Jam 22.00
“sekarang udah liburan sekolah dan bentar lagi semester
terakhir gue di SMA.” Ucap Anggrek sambil tiduran dan memikirkan hari-hari di
sekolah yang datar-datar saja tanpa ada orang special.
“sebentar lagi gue bakal pindah ke jenjang yang lebih tinggi
tapi hari-hari gue bagaikan lantai yang datar.”
“temen-temen gue hamper udah punya pasangan semua.”
“kalau pun gak punya ada, yang lagi deketin.”
“Nah gue ?gak ada apa-apa. Dan emang gue gak mau juga si.”
“ belum mau dan belum ada juga yang cocok.”
“ tidur dulu deh.”
by : Ayu Kumala Dewi
0 komentar:
Posting Komentar
Tolong berikan komentarnya kritik ataupun saran...